Mata Kuliah Dosen Pengampu
Manajemen Sumber Daya Manusia Dicki
Hartanto, MM
Manajemen Sumber Daya Manusia Global

DISUSUN OLEH:
OLLIVIA KIKI KURNIA PRATIWI
11416203384
PENDIDIKAN IPS
EKONOMOI 3D
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUSKA RIAU
PEKANBARU
2015
Puji dan
syukur kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan makalah
ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahan kepada
nabi Muhammad saw. yang menjadi tauladan para umat manusia.
saya menulis makalah ini bertujuan
untuk mempelajari dan mengetahui ilmu tentang manajemen sumber daya manusia yang diberikan oleh dosen mengenai manajemen
sumber daya manusia secara global.
Dalam penyelesaian makalah ini,
penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan kurangnya ilmu pengtahuan.
Namun, berkat kesungguhan saya dalam menyelesaikan makalah ini, akhirnya dapat
diselesaikan.
saya
menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa yang
masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
positif demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di
masa yang akan datang.
Pekanbaru,
23 Desember 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar..........................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................2
BAB I
Pendahuluan...................................................................................3
1.1.
Latar Belakang
...........................................................................3
1.2.
Rumusan
Masalah.......................................................................4
BAB II
Pembahasan..................................................................................5
2.1. Definisi MSDM Globa.....................................................................5
2.2.Jenis-Jenis SDM
Global....................................................................6
2.3.Aktivitas-aktivitas MSDM
Global....................................................7
2.4. Perbedaan MSDM Internasional & MSDM
Domestik....................7
2.5. Masalah-Masalah MSDM bagi Perusahaan
Global.........................9
2.6. Staffing
Policy.................................................................................10
2.7.Seleksi
Expat....................................................................................12
BAB III
Penutup........................................................................................13
3.1. Kesimpulan
..................................................................................13
Daftar Pustaka............................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang
Sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari
daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
Manajemen SDM adalah pencapaian
tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bantuan
orang lain. Globalisasi manajemen adalah fakta kehidupan. Globalisasi mengacu
pada sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan manajemen secara internasional.
Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai dunia diluar batas nasional
dengan kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna beradaptasi dalam ekonomi
global. Demikian J.A.F Stoner Ohmae (1991) yang mengatakan dengan globalisasi
berarti: tak ada luar negeri lagi. Dunia sekarang telah barubah menjadi “Desa
yang besar (big village) dan tanpa batas (bordeless)”. Setiap orang diakui
menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai individu, pemimpin
atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas yang
terjadi didunia internasional. Baik yang menyangkut kegiatan kegiatan ekonomi,
sosial, politik, budaya, perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang
melewati batas-batas negara. oleh karena itu para usahawan ataupun negarawan
harus memiliki penegtahuan, keterampilan, kemampuan professional yang handal,
dan tangguh serta mandiri, agar mampu
bekerja sama dan bersaing dalam dunia persaingan bebas. Transformasi arus
uang/modal, teknologi, tenaga ahli, barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi
antar negara sedang dan telah terjadi secara otomatis dengan mempergunakan
jalur informasi digital bebas hambatan (the digital information
superhighway-disk). Semua kegiatan itu hanya akan berjalan dan mencapai
keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan sistem yang bernuansa
internasional. Terutama dalam segi kebudayaannya yang sangat berbeda dalam
tiap-tiap negara. hofstede mengidentifikasikan budaya sebagai pemrograman
kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori lainnya.
Acapkali membandingkan budaya nasional dimulai dari memperhatikan prilaku
sosial. Orang jepang tidak menyukai jabatan tangan, tapi lebih menyukai
membungkuk ketika menghormat orang lain dan tidah membersihkan hidungnya dimuka
umum. Orang inggris meletakkan piring sup jauh darinya, menyantap kacang polong
dengan menusuknya beberapa biji sekaligus dengan sebuah garpu, dan bermain golf
pada saat hujan. Mn maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas hubungannya
dengan manajemen.
2.
Rumusan masalah
a.
Apa
pengertian manajemen SDM global
b.
Apa saja
jenis-jenis SDM dan organisasi global
c.
Apa
perbedaan MSDM internasional & MSDM domestik
d.
Apa
masalah-masalah MSDM bagi perusahaan global
e.
Bagaimana
dengan kebijakan kepegawaian MSDM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi MSDM Global
Manajemen
SDM adalah pencapaian tujuan (organisasi)yang sudah ditentukan sebelumnyadengan
menggunakan bantuan orang lain. Manajemen internasional merupakan kinerja
daripada aktivitas-aktivitas manajemen yang melewati batas-batas nasional.
Dengan
tandas Samuel Certo memberikan definisi manajemen internasional adalah
aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi batas-batas wilayah nasional.
Lebih luas lagi Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan bahwa studi manajemen
internasional memefokuskan pada operasi perusahaan internasional
dinegara-negara tuan rumah (host country) dengan memepertimbangkan
masalah-malsalah manajerial yang berhubungan dengan arus orang, barang, jasa,
dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan baik dalam situasi
kondisi yang melibatkan hal-hal diluar batas wilayah nasional. Dari definisi
yang diberikan oleh kedua ahli manajemen tersebut berarti untuk dapat berkiprah
didunia internasional seorang manajer harus mempunyai cakrawala global atau
internasional, sekalipun ia berada pada pijakan loka, ciri-ciri budaya nasional
akan tetap menjadi pengaman kehidupan bangsa, walaupun tak kan urung akan dan
harus menanggung akibat dampak hubungan manajemn atau pemerintah internasional
yang pengaruhnya akan sangat besar dan beresiko tinggi.
Manajemen
sumber daya menusia global adalah penggunaan penggunaan sumber daya global
untuk mencapai tujuan prganisasi tanpa memandang batasan geografis. Bidang
manajemen SDM Global dikarakteristikkan oleh 3 pendekatan, yaitu:
Ø Manajemen
SDM global menekankan manajemen lintas budaya (croos-cultural management) yaitu
melihat perilaku manusia dalam organisasi dari persepektif internasional.
Ø Dikembangkan
dari hubungan industri komparatif dan literature-literature manajemen SDM dan
berusaha untuk menggambarkan, memebandingkan dan menganalisis system SDM
dibeberapa negara.
Ø Berusaha
untuk memeberikan focus pada aspek manajemen SDM diperusahaan-perusahaan
multinasional.
Morgan mendefinisikan Manajemen SDM Global sebagai
pengaruh yang mempengaruhi (interplay) diantara ketiga dimensi aktivitas-akivitas
SDM, tipe-tipe karyawan, dan negara-negara operasi. Dalam terminology luas
Manajemen SDM Global melibatkan aktifitas-aktifitas yang sama seperti MSDM
domestic.
Morgan
menggambarkan MSDM Global damal 3 dimensi yang meliputi :
1.
Aktivitas-aktivitas
SDM yang luas meliputi pengadaan tenaga kerja, alokasi dan pemanfaatan (ketiga
aktifitas luas ini dapat dengan mudah diperluas kedalam enam aktifitas SDM)
2.
Kategori
negara atau bangsa yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas MSDM Internasional :
ü Negara tuan rumah (host-country) dimana sebuah cabang dapat
ditempatkan.
ü Negara asal (home-country) dimana perusahaan itu memiliki kantor pusat.
ü Negara-negara lain yang mungkin
menjadi sumber tenaga kerja modal dan input-input lainnya.
ü Karyawan Negara tuan rumah (host-country nationals/HCNs)
ü Karyawan Negara asal (parent-country nationals/PCNs)
ü Karyawan Negara ketiga (third-country nationals/TCNs)
2.2. Jenis
jenis SDM dan organisasi global
Jenis-jenis SDM global yaitu:
1.
Ekspatriat
Ekspatriat
adalah seorang katyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, atau yang bukan
merupakan warga yang berasal dari negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi
karyawan tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari negara dimana
kantor pusat organisasi setempat.
2.
Warga dari
tuan rumah
Seorang
warga negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana
operasi itu ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada
dinegara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan
jelas bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan
hanya membuka sebuah operasi luar negara.
3.
Warga dari
negara ketiga
Karyawan ini
adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja dinegara kedua, dan
diperkerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara ketiga.
Jenis-jenis organisasi global yaitu:
1.
Beroperai di
seluruh dunia impor dan ekspor: menjual dan membeli barang dan jasa dengan
organisasi dinegara-negara.
2.
Perusahaan
multinasional: sebuah organisasi yang memiliki unit-unit operasi yang berlokasi
di negara-negara asing.
3.
Operasional
global: sebuah organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di beberapa negara
yang digabungkan menjadi satu.
Manajemen SDM gobal dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1.
Hukum: hukum
UU, PERDA, hak tiap-tiap negara
2.
Politik :
politik sangat riskan dalam perubahannya tergantung dengan kepemimpinan disuatu
negara mengacu pada politik paham apa
3.
Ekonomi :
situasi booming vs buruk maksudnya setiap perubahan pasti ada trend yang sedang
booming. Misalnya diindonesia lagi booming sepeda fixie sehingga banyak
penduduk indonesia membeli sepeda tersebut untuk mengikuti trend karena kondisi
ekonomi yang mengalami perubahan tersebut.
4.
Budaya :
merupakan hal yang paling penting yang dikarenakan budaya kultural indonesia sangat
kental dalam perubahan harus mengacu dalam adat istiadat maupun norma yang
berlaku pada masyarakat dimana bertempat tinggal.
Organisasi
yang menjalankan bisnis secara internasional mungkin berkembang dari organisasi
yang terlibat dalam aktivitas ekspor dan impor, menjadi perusahaan meltinasinal
kemudian menjadi organisasi global.
2.3. Aktivitas-Aktivitas
MSDM
Secara khusus Manajemen SDM merujuk pada aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk memanfaatkan SDM yang secara efektif, aktifitas-aktivitas tersebut meliputi
:
1.
Perencanaan SDM
2.
Penyusunan staf (rekrutmen, seleksi, penempatan)
3.
Manajemen kinerja
4.
Pelatihan dan pembangunan
5.
Kompensasi (balasjasa) dan tujuan-tujuan
6.
Hubungan industrial
2.4. Perbedaan MSDM internasional & MSDM domestik
-
MSDM
internasional lebih luas fungsi yang harus ditangani, contoh: pajak, gaji dalam
mata uang asing, keluarga pekerjaan dan lain-lain.
-
Keterlibatan
dalam kehidupan pribadi, contoh: akomodasi, budaya, sekolah, lokasi aman.
-
Sistem
berbeda untuk lokasi geografis berbeda
-
Berhubungan
dengan berbagai lenbaga beragam pemerintah, politik dan agama.
-
Meningkatkan
resiko-resiko, contoh: kesehatan, keamanan.
Kompleksitas
operasi dinegara-begara berbeda dan dalam memperkerjakan karyawan yang berbeda
merupakan variabel kunci yang membedakan MSDM domestik dan MSDM global. Dowling
(1998) berpendapat bahwa kompleksitas MSDM global dapat dihubungkan dengan 6
faktor:
1.
Lebih banyak
aktivitas SDM
Untuk
beroperasi disuatu lingkungan, departemen SDM harus memaksukkan sejumlah
aktifitas yang tidak perlu dilingkungan domestik, seperti perpajakan
internasional, relokasi dan orientasi internasional dan membangun hubungan dengan
pemerintah tuan rumah.
2.
Kebutuhan
untuk perspektif yang lebih luas
Para manajer
SDM global harus mengembangkan bidang-bidang keahlian mereka meliputi
pengetahuan dalam beberapa budaya asing. Praktik SDM dan kerangka hukum
demikian pula isu-isu bisnis global, ekonomi dan politik yang akan mempengaruhi
keputusan dan praktik-praktik SDM. Para praktisi SDM harus memiliki perspektif
yang jauh lebih luas untuk dapat membuat keputusan-keputusan yang efektif
dilingkungan internasional.
3.
Keterlibatan
yang lebih banyak dalam kehidupan pribadi karyawan dalam MSDM domestik,
keterlibatan departemen SDM dengan keluarga sangat terbatas. Sedangkan dalam
SDM global departemen SDM harus banyak terlibat menyediakan dukungan dan
mengetahui lebih banyak tentang kehidupan karyawan, misalnya dibeberapa negara
mewajibkan penyertaan surat pernikahan sebelum memberikan visa untuk pasangan
yang menjadi karyawan pada sebuah perusahaan multinasional.
4.
Pengungkapan
resiko
Seringkali
kegagalan SDM dan keuangan dalam area internasional lebih hebat daripada bisnis
domestik. Misalnya kegagalan ekspatriat dan rendahnya kinerja penugasan
internasional adalah masalah-masalah potensial yang berbiaya sangat tinggi,
aspek lainnya resiko keamanan, banyak perusahaan multinasional harus
mempertimbangkan resiko politik dalam keamanan penugasan internasional.
5.
Pengaruh-pengaruh
eksternal yang lebih luas
Faktor-faktor
eksternal yang utama yang mempengaruhi MSDM global adalah, tipe pemerintah.
Keadaan ekonomi dan praktik-praktik ketenagakerjaan ditiap negara berbeda-beda.
6.
Perubahan-perubahan
dalam penekanan seperti campuran gugus kerja antara ekspatriat dan karyawan
lokal.
Pada
awal perkembangannya, perusahaan cendrung untuk
lebih mengandalkan penggunaan PCNs dalam posisi meterial, teknikal dan
pemasaran. Ketika aktifitas luar negara meningkat, perusahaan cendrung untuk
lebih mengandalkan HCNs dan TCNs. Jadi penekanan akan berubah dari mengelola
proses ekspatriatisasi kesuatu lokasi atau pelatihan karyawan untuk mengambil
alih posisi kunci tersebut.
2.5. Masalah-masalah MSDM bagi perusahaan global
1.
Hambatan-hambatan
kebudayaan
Satu
tantangan terbesar bagi SDM global pada umumnya adalah perbadaan kebudayaan
antar negara. dalam isu terminologi sosiologis dan pendidikan,
hambatan-hambatan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
SOSIOLOGIS
-
Pandangan
terhadap bisnis dan para manajernya.
Pandangan
terhadap wewenang dan bawahan kerjasama antar organisasi-antar bisnis, serikat
pekerja dan pemerintah
-
Pandangan
terhadap prestasi
-
Struktur
kelas dan mobilitas individu
-
Pandangan
terhadap kekayaan dan perolehan materi
-
Pandangan
terhadap metode ilmiah
-
Pandangan
terhadap penanganan resiko
-
Pandangan
terhadap perubahan
PENDIDIKAN
-
Tingkat
melek huruf dan tingkat pendidikan dasar
-
Pelatihan
teknikal terspesialisasi dan pendidikan umum tahap kedua
-
Pendidikan
lanjut yang lebih tinggi
-
Program-program
pelatihan manajemen yang khusus (tidak dijalankan oelh perusahaan)
-
Sikap umum
terhadap pendidikan dan pelatihan
-
Kesesuaian
pendidikan dengan persyaratan perusahaan
Keimpulan signifikan yang dapat
ditarik adalah: Pemikiran bahwa system organisasi dan manajerial yang
dikembangkan dan dilaksanakan dinegara asal dan perusahaan induk, yang harus
dipaksa untuk diterapkan pada cabang luar negara perusahaan multinasional
adalah salah.
2.
Proses-proses
manajemen
Dalam proses
manajemen, ada sejumlah isu dan perhatian yang dipengaruhi secara langsung oleh
tipe atau jenis-jenis hambatan kebudayaan.
-
Metode-metode
dan alat-alat perencanaan
-
Horison
waktu kerja
-
Tingkat
dimana organisasi mekanistik
-
Tipe-tipe
kinerja dan standar pengendalian yang digunakan
-
Derajat
spesialisasi
-
Derajat
sentralisasi dan desentralisasi
-
Rentang
kendali
-
Pengelompokan
aktivitas dan departemen
-
Derajat dan
penggunaan komite
-
Kriteria
seleksi dan promisi
-
Sifat dan
luasnya program-program pelatihan
-
Tingkat
partisipatif versus manajemen otoriter
-
Teknik-teknik
memotivasi karyawan
-
Dll
2.6. Staffing policy
Berkaitan
dengan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang memiliki
keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan
budaya perusahaan.
Jenis kebijakan “staffing”:
1.
Ethnocentric
Approach
Possisi
kunci hanya diisi /ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan
perusahaan induk
Alasan:
-
kurangnya
individu yang kurang kompeten dari dalam negeri terutama dari negara berkembang
-
cara terbaik
menjaga budaya perusahaan
-
memindahkan
transfer pengetahuan/core competencies kepada mereka di operasi/cabang luar
negeri
kelemahan:
-
menutup
jalan/membatasi kesempatan begi mereka yang berkewarganegaraan setempat
-
produkivitas
dapat menurun, turn over karyawan meningkat
-
cultural
myopia: kegagalan perusahaan mengrti budaya setempat, juga pada implementasi
marketing dan manajemen
2.
polycentric
Approach
masyarakat
memilih warga negara setempat untuk menduduki posisi manajer perwakilan,
sementara WN induk perusahaan duduk diperusahaan induk/headquarters
alasan :
-
perusahaan
sedikit/tidak mengalami culture myopia
-
tidak
terlalu memakan biaya (expatriate ‘lebih mahal’)
kelemahannya
:
-
kesempatan
terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya
-
kesenjangan
antara keryawan dalam negeri dan expat (bahsa, loyalitas. Nasionalisme,
perbedaan budaya)
-
sulit
berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan
3.
regiocentric
Approach
memilih WN
regional untuk menduduki posisi baik dari negra asal maupun dari negara
sewilayah.
Alasan :
-
lebih mudah
menyesuaikan diri dengan budaya setempat
-
menghemat
biaya
kelemahan :
-
belum tentu
ada kecocokan budaya
4.
geocentric
Approach
mencari
orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang
kewarganegaraan.
Kelebihan :
-
memupuk
kader excecutive internasional yang dapat bekerja diberbagai negara dengan
berbagai budaya
-
meningkatkan
respon lokal
kelemahannya
:
-
kompleksitas
kebijakan pekerja asing
-
mahal :
training, relokasi, kompensasi.
2.7. Seleksi
Expat
Kesuksesan
seleksi expat menurut Mendenhall dan Oddou :
1. Self Orientation : self esteem, self
confidence, mental well being
Seseorang
yang memiliki mental ini akan mampu menyesuaikan diri dengan makanan setempat,
olahraga, musik dan hobi
2. Other orientation : kemampuan
membangun hubungan dan berkomunikasi dengan teman kerja dan masyarakat di
negara dimana dia ditempatkan
3. Perceptual ability : mampu mengerti
perilaku warga negara lain / memiliki empati
4. Cultural toughness / ketahanan
budaya : hubungan antara negara asal dan kemampuan beradaptasi manajer atau
suatu penempatan (mampu di suatu negara bukan berarti mampu di negara lain)
Training
untuk penempatan diluar Negara :
ü Cultural training : sejarah, politik, ekonomi, agama,
situasi sosial dan bisnis
ü Language training : minimum pengetahuan dasar bahasa
setempat
ü Practical training : penyesuaian dalam kehidupan
sehari-hari : sekolah, lokasi aman, kesehatan
ü Repatriasi expat.
BAB III
PENUTUP
3.1. kesimpulan
Manajemen SDM adalah pencapaian
tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bantuan
orang lain. Manajeman SDM pada suatu negara sangat penting guna perkembangan
negara tertentu sekaligus salah satu tameng dari tergusurnya perekonomian
negara dengan berlakunya globalisasi yang sudah berjalan. Manajeman SDM global
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: hukum, politik, ekonomi, dan
budaya yang disetiap negara itu berbeda-beda. MSDM internasional lebih luas
fungsi yang harus ditangani, contoh: pajak, gaji dalam mata uang asing,
keluarga pekerjaan dan lain-lain. Sehingga ada kemungkinan timbulnya masalah,
Satu tantangan terbesar bagi SDM global pada umumnya adalah perbadaan
kebudayaan antar negara. pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih
individu yang memiliki keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan
dan mempromosikan budaya perusahaan harus memperhatikan staffing policy.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. Human Resource Management. 11thed.New
Jersey: Pearson International ed, 2008. Bab 14
Milmore, Lewis, Sounders, Thornhill, Morrow.
Strategic Human Resource Management.NY: Prenticehall, 2007. Bab 13
Mondy, R Wayne. Human Resource Management 10thed.
New Jersey: Pearson, 2008. Bab 2
http://desrihandayani.blogspot.com/2014/04/makalah-sumber-daya-manusia-global.html
buku Manajemen Sumber Daya Manusia karangan Dra.
Nuryanti, M.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar